Kenapa Malu Untuk Bermipi ?

Jakarta, 25 Februari 2019 

Teruntuk Diriku Sendiri dan semua wanita yang ada di bumi.

 

"Jangan pernah menyerah untuk bermimpi, bermimpilah selagi mimpi itu gratis. Realisasikanlah, sebelum mimpimu terkubur tanpa kenyataan"



Namaku Ika, sang pemimpi yang terkadang memiliki mimpi auto "OUT OF THE BOX". Kadang merepotkan orang di sekitar, kadang terealisasi, kadang hanya angan, dan terkadang kegagalan menghampiri. Pernah ga kalian bermimpi? Pasti semuanya akan menjawab "PERNAH". Pernah ga mimpi kalian terealisasi? Nah, untuk menjawab hal satu ini pasti akan beragam, dimulai dari Jarang, Banyak gagal, Ahhh susah, ribet, sampai sukses pun ada. Cerita ini akan membahas tentang mimpi-mimpiku sebagai perempuan yang berusia produktif yang ingin hari-harinya diisi dengan hal yang menyenangkan.

Baiklah, aku mau ceritain salah satu inspirasi terbesarku kenapa aku mau bermimpi. Berawal dari seorang perempuan yang tangguh, dan dukungan suaminya yang hebat. Perempuan ini berasal dari keluarga yang sangat kurang mampu. Hanya tamatan SMA, tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Perempuan ini hebat, Luar biasa! Beliau sering bercerita kepadaku, kalau untuk menjadi perempuan sukses itu butuh perjuangan. Jangan pernah menjadi perempuan lemah, 'bermimpilah'. Kata-kata itu seolah mencabik hatiku yang berusia 23 tahun namun belum menghasilkan apapun. Sedangkan beliau, pada saat duduk di bangku SD, SMP, bahkan SMA harus berjuang mati-matian agar bisa menempuh pendidikan yang tinggi. Mulai menjadi seorang Asisten Rumah Tangga, Ambil cucian dari rumah kerumah, Bekerja di penjual roti, Menjadi pemulung untuk mencari sisa buku anak konglomerat, dan masih banyak perjuangan lain yang beliau lakukan. Aku?????? Tanda tanya besar untuk hal ini, ibaratnya beliau tumbuh dari pohon yang kecil menjadi pohon yang besar. Namun, kehidupanku santai tidak perlu bekerja untuk melanjutkan sekolah tinggal berkata "aku mau sekolah kembali". That's simple life. Beliau seorang 'SHE-preneur' yang berasal dari sebuah kota Kecil di Sumatera Selatan, Muara Enim. Beliau tinggal di sebuah Desa Panang Jaya bersama ke-empat anaknya dan suaminya tercinta. Beliau sosok yang selalu menjadi panutanku dari dahulu hingga sekarang, bahkan beliaulah yang menurunkan darah marketingku hingga saat ini. Beliau adalah inspirasiku, dia adalah Ibuku 'Eti Susilawati'.

Inspirasi ini kutuangkan disini sebagai bentuk betapa bangganya aku memiliki ibu yang menjadi inspirasiku, yang mengajarkanku untuk tidak pernah berhenti berjuang, bermimpi, dan melakukan kebaikan. Ibuku selalu berpesan "jangan pernah mau menjadi wanita lemah, jadilah wanita yang memiliki karya". Kehidupanku pun dimulai dari mimpi untuk menjadi seorang wanita yang berguna bagi semuanya. Oleh karena itu, aku mempelajari semua hal. Karena bukan hanya lelaki yang bisa 'do anything' namun, wanita pun juga bisa 'do everything'

Melalui inspirasiku, aku bermimpi menjadi She Preneur yang sukses dan hebat. Aku selalu memulainya dengan niat yang baik. Aku ingin menjadikan diriku sebagai inspirasi untuk anak-anakku kelak. Aku akan mengajarkan pentingnya untuk bermimpi, dan jangan pernah malu untuk bermimpi, karena melalui mimpi semuanya bisa menjadi kenyataan. Tetapi, harus ditambah dengan do'a dan kerja keras. 

Setelah aku menyelesaikan pendidikanku di kota Palembang, aku merantau ke sebuah Provinsi di pulau Sumatera, yaitu Jambi. Disinilah aku memulai mimpiku dengan menjadi seorang salah satu bank di Indonesia. Melalui anak perusahaannya, aku menjadi pegawainya dengan posisi marketing. Memang jiwaku terpanggil untuk menjadi marketing sepertinya.

Sebagai anak rantauan yang sudah mulai bekerja di perantauan, tentunya harus bisa mengatur keuangan. Aku masih pegawai yang belum memiliki jabatan, masih pegawai biasa. Tentunya permasalahan 'sallary' sangat kurang. Karena skill markeitngku ada, jadi mimpi-mimpiku yang pernah kucetuskan dahulu mulai kufikirkan. Karena untuk menghadapi kerasnya hidup di perantauan aku membutuhkan biaya yang lebih besar. 

Usia yang cukup produktif untuk melakukan banyak kegiatan. Karena di Indonesia sendiri, berdasarkan persentase penduduk menurut kelompok umur produktif seorang wanita yang dikeluarkan oleh https://www.bps.go.id pada tahun 2016 adalah umur 0-14 tahun (27.12%), umur 15-64 tahun (66.95%), dan umur 65+ tahun (5.93%), artinya penduduk wanita yang masih dalam usia produktif itu lebih banyak. Tentunya, dengan jumlah yang banyak perempuan di Indonesia harus lebih bisa menjadi perempuan yang mandiri. 


Melalui, SHE-preneur perempuan lebih bisa aktif untuk mencetuskan ide-ide terbaiknya. Jangan pernah malu untuk bermimpi, karena saya berhasil membangun sebuah usaha saya melalui mimpi. memang banyak sekali tantangan yang dihadapi, pertanyaan yang sangat banyak yang keluar dari diri sendiri. Tepiskan hal-hal yang bisa membuatmu berhenti untuk berkarya. Misalnya :
1. Apakah aku bisa?
2. Modalnya dari mana?
3. Ehhh, malu deh. Ntar diejekin teman-teman!
4. Dst. 

Stop darling, kita adalah generasi milenial. Kita adalah perempuan tangguh yang bisa untuk mandiri. Jadilah diri sendiri, bantulah orang di sekitar kalian untuk menjadi tangguh seperti kalian. Memang tidak mudah untuk mengawalinya, kalian membutuhkan kerja sama, kreativitas tanpa batas, target marketing, pemasaran yang gencar, handling objection, dan banyak hal lain. Namun, mulailah dari hal yang kecil terlebih dahulu.


Di era milenial sekarang sudah banyak sekali kemudahan-kemudahan yang bisa kita dapatkan melalui 'online'. Kalian punya mimpi membangun sebuah bisnis? misalnya kalian ingin menjadi CEO dari sebuah startup, bisnis kuliner, bisnis travel, atau bisnis lainnya? Wujudkanlah mimpi kalian, Ciptakan ide kreatif. Karena sudah banyak prmotor-promotor yang bisa membuat mimpi kalian menjadi nyata. 

Aku sangat bangga sekali dengan orang-orang terutama perempuan-perempuan yang berlomba-lomba membangun kerajaan bisnisnya. Karena aku adalah salah satu orang yang turut berlomba untuk membangun bisnis yang berawal dari mimpi. Dan aku adalah penikmat karya yang telah tercipta dari sebuah kreativitas.

Jangan pernah takut untuk memulai, jangan pernah takut untuk mencoba. Kalian bisa bekerja dari rumah, dengan jaringan internet semua bisa membeli melalui 'toko online'.  Aku merasakan semua perubahan hidup dengan semua kemudahan. Meskipun, aku bukanlah perempuan yang memiliki bisnis yang cukup besar. Tetapi, setidaknya aku telah mencoba untuk memulai dari hal kecil. 

Sekarang ini aku menjadi seorang SHE-preneur di bidang makanan dan fashion. Aku memulai sendiri, aku mencari ide dan kreativitas, lalu jadilah usaha yang aku bangun sejak dari nol. Dengan memasarkannya melalui 'toko online' aku mendapatkan pembeli yang banyak, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. sebuah mimpi yang menjadi nyata! Terima Kasih inspirasiku.

"Jangan pernah malu untuk bermimpi, buatlah mimpimu semakin nyata"

#SHEpreneur #DWCompetition #MyRepublicIndonesia 





Blog Archive

Powered by Blogger.